RIAUMANDIRI.CO, MADINAH - Inovasi layanan fast track mulai diaplikasikan pada musim haji 2019. Sistem ini mampu menghemat waktu pemeriksaan di bandara Madinah dan Jeddah menjadi hanya berkisar 30 menit sampai 1,5 jam saja, dari biasanya yang mencapai 5 jam.
Mekanisme layanan fast track dapat menghemat waktu karena proses pre clearence departure dilakukan di bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Pihak Saudi Arabia telah membuka layanan imigrasi di Bandara Soetta yang bekerja memverifikasi visa dan paspor jamaah yang melalui Soetta.
"Jadi proses Pre Clearence seperti pemeriksaan biometrik dan sidik jari yang biasanya dilakukan di bandara tujuan, kini dilakukan di bandara asal jamaah," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat di Bandara Prince Mohammed Bin Abdul Azis Madinah, Minggu (7/7/2019).
Namun, layanan fast track baru dapat dinikmati jamaah jamaah haji dari Lampung, Jakarta dan Jawa Barat yang melalui Bandara Soekarno Hatta. Jumlah jamaah yang dilayani dengan fasttrack mencapai 65 ribu jamaah atau sepertiga bagian dari 214 ribu kuota haji reguler.
"Untuk sementara yang dilayani baru jamaah yang berangkat dari Bandara Soetta. Hal itu karena di Soetta ada kantor perwakilan Kementerian Imigrasi Arab Saudi," kata dia.
Di pintu Route Makkah Bandara Madinah fasttrack tidak hanya untuk jamaah Indonesia. Ada negara lain seperti Pakistan, Tunisia, Malaysia dan Banglades yang jamaahnya mendapat layanan. Jumlah keseluruhan mencapai 225 jamaah.
Dari pengamatan di Bandara Madinah, hari ini ada 5 kelompok terbang (kloter) dari Bandara Soetta yang datang di Gate Route Makkah. Sebagian ada yang menggunakan maskapai Garuda dan Saudia Arabian Airlines.